Author Archives: lukeatai

Pelatihan perubahan iklim APJC

peserta trenin APJC 2011

Melbourne Monday 21 November 2011

 Perjalanan dari Timor Leste menuju kota Melbourne melalui Bandara Udara Internasional Prezidente Nicolao Lobato Dili, diawali pada hari sabtu tanggal 15 October 2011 hingga hari sabtu 26 November 2011.

selama keberadaan saya di kota Melbourne tanggal 17 October 2011, saya bersama lima teman lain diantaranya, Stefanus Akim, Made Ali, Nugi Anuhgera Perkasa dari Indonesia, Yuliana Lantipo Weast Papua dan Teresinha da Costa dari Timor Leste.

 Tanggal 17 s/d 22 October 2011 kami menggikuti program belajar bahasa Inggris tanggal 23-24 October prei.

 Minggo kedua ada teman tuju orang berasal dari Negara Asia Pacific seperti Rikamati Naare dari Kribati, Alain Simeon, Vanuatu, Vere-Fiji, Unumoe Esera-Samoa, Monalia Palu-Tonga, Rozalle-Salomo Ilhan, Peter Korugl, Anissa dari Papua Nugini bergabung dengan Kami mengikuti pelajaran Phiscology dari Torry.

Mingo ketiga kami semua belajar lagi teori tentang Perubahan Iklim di Pacific Asia Journalism Centre Melbourne, lalu kunjungi Kebun binatang Victoria Melbourne.

Minggo ke empat kami berangkat masih tetap belajar teoria tengtang perubahan Iklim di tempat yang sama.

Minggo ke lima elompk ini kunjungi ke Hourbat Tasmania dan melanjutka kegiatan kunjungi langsunga ke hutan Kayu yang bernama Styx Forest bersama Adam dan temannya yanglain, hari kedua, kami kunjungi lagi ke kebung Binatang pribadi Divil’s dan Kanguru asmania, baru melanjutkan perjalanan kunjungan ke tempat Turis di Area Arthur dan pulau pemakaman Penjarah hari berikutnya kunjungi Museum Mona hari jumat kami akhiri denga komfrenci da presentasi masi-masing baru pulan kembali ke APJC Melbourne.

Tais Timor Mulai Langka

Produksi Tais Timor atau yang dikenal dengan kain tenun asli Timor Leste mulai langka. Penyebabnya, sejak tahun 1975 hinga sekarang sudah semakin sedikit pengerajin yang membuat Tais Timor.

Di antara sebab tak diproduksinya lagi Tais Timor karena perang serta teknologi moderen yang mempenggaruhi.

Saat ini masih ada sebagian kecil perempuan di daerah terpencil dan pedalaman yang memiliki keterampilan merajut Tais Timor. Sayangnya, produksi Tais Timor tidak mencukupi kebutuhan akan kain tenun itu sendiri.

Proses membuat benang asli dari Timor Leste membutukan waktu yang cukup lama. Bahan untuk membuat benang diambil dari kapas yang dipintal kemudian diolah menjadi benang. Untuk membuat satu Tais Timor membutuhkan sekitar 5 Kg benang.

Benang tersebut diberi warna menggunakan daun pohon yang dalam bahasa Tetun disebut dengan Kla dan daun Taun. Prosesnya daun Kla dimasak, setelah airnya hitam kebiru-biruan benang dimasukkan di dalam tempat merebus daun Kla itu tadi.Setelah diangkat, disimpan di kubangan kerbau sehingga warnanya alami dan tetap tahan lama.

Benang tersebut disimpan dalam kubangan selama satu hari dan mendapatkan warna cokelat. Setelah itu dicuci bersih baru ijemur sampai kering.

Sedangkan proses pewarnaan menggunakan daun Taun tidak pakai rebus. Benang dan dan daun Taun direndam selama sebulan. Setelah itu diproses dalam kubangan kerbau sehingga warnanya menjadi hitam

Untuk menenun Tais Timor rata-rata membutuhkan waktu antara satu hingga dua minggu. Beberapa Tais Timor yang terkenal antara lain Tais Marobo yang terletak di Distrik Bobonaro. Harga Tais Timor asli rata-rata $ USA 60 hingga $ USA 100.

Keberadaan Tais Timor sangat penting, sebab digunakan untuk upacara kematian dan mas kawin sebagai belis atau hantaran. Tais Timor juga biasanya digunakan untuk menerima kunjungan pejabat atau orang penting. ***

Perubahan musim di Timor Leste

perubahan musim photo by Oxfam

perubahan musim yang pernah terjadi di Timor Leste, pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2010,  menyebabkan kemacetan kigiatan umum terutama kigiatan masyarakat lokal tidak bisa menjalankan pekerjaan tani dalam satu tahun penuh, dikarenakana hujan terusan.

selama musim hujan terjadi dalam satu tahun tersebut, Masyarakat Timor Leste pada umumnya yang bertempat tinggal di daerah pegunungang atu bukit-bukit disekitar, mereka tidak bisa menanam tanaman lokal seperti jagun, kacang merah, kajang  panjang, kentang dll.

pada waktu terjadi perubahan musim tersebut, membawah dampak kepada tanah lonsor, Anging ribut merusak rumah-rumah masyrakat yang ada di daerah terpencil seperti di daerah kapupaten yang ada di seluruh Negara Timor Leste.

masyarakat yang mendapat musiba  yang lain seperti Banjiri Air yang datang dari aliran sunggai, tetapi masyrakat yang mendapat musiba alam bisa mendapat perhatikan kemanusian dari pemerintah pusat.